Kegiatan sedentari atau kurang bergerak dapat berdampak buruk pada kesehatan otak seseorang. Hal ini merupakan hasil dari sebuah riset yang dilakukan oleh para ahli kesehatan di Indonesia.
Riset ini menunjukkan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama tanpa melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan memengaruhi kesehatan otak. Aktivitas sedentari seperti menonton televisi, bermain game online, atau duduk di depan komputer dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Menurut para ahli, otak membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Ketika seseorang kurang bergerak, suplai oksigen dan nutrisi ke otak akan terganggu, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif dan memori.
Selain itu, kegiatan sedentari juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di tubuh, termasuk di otak. Lemak yang menumpuk di otak dapat mengganggu komunikasi antar sel-sel saraf dan merusak struktur otak, yang berdampak pada proses berpikir dan fungsi kognitif.
Untuk itu, penting bagi setiap individu untuk tetap aktif dan bergerak secara teratur untuk menjaga kesehatan otak. Melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, jogging, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak, memperbaiki fungsi kognitif, dan mengurangi risiko gangguan kesehatan mental.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan otak harus ditingkatkan. Hindari kebiasaan duduk terlalu lama dan mulailah untuk aktif bergerak setiap hari demi kesehatan otak yang optimal. Semoga riset ini dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan otak melalui aktivitas fisik yang cukup.